Selasa, 05 Mei 2015

budidaya tanaman kelengkeng sangatlah menguntungkan



Lengkeng adalah jenis tanaman keras dengan sistem perakaran cukup luas, batang kayu kuat, serta akar tunggang sangat dalam. Untuk karakter fisiknya sendiri, lengkeng memiliki pohon cukup besar dan cabangnya banyak. Sedangkan untuk daun buahnya merupakan jenis daun majemuk, dimana tiap tangkal mempunyai tiga hingga enam pasang daun. Bagian bunga lengkeng bentuknya berupa malai berwarna kuning muda dengan letak pada ujung-ujung ranting, serta berukuran cukup kecil. Untuk buahnya sendiri memiliki ukuran kecil, kira-kira sebesar kelereng dengan warna kulit cokelat cerah, tidak berbulu, mempunyai daging buah berwarna bening, rasanya manis, dan aromanya khas. Biji buah lengkeng  warnanya hitam kecokelatan.

Lengkeng bisa tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian 300-900 m dpl. Lahan yang dibutuhkan untuk budidaya lengkeng cukup yang memiliki tekstur tanah halus dengan tingkat pH 5,5 – 5,6. Sedangkan iklim yang cocok untuk budidaya lengkeng yakni tipe iklim B  atau basah, iklim D atau sedang, dan. tipe C atau agak basah. Tanaman lengkeng bisa tumbuh dengan baik di area yang terbuka.
Bibit lengkeng
Bibit lengkeng bisa diperoleh secara vegetatif dan generatif. Namun, biasanya lebih disarankan untuk menggunakan bibit yang berasal dari pembiakan vegetatif. Untuk pembiakan vegetatif bisa ditempuh melalui bermacam cara, diantaranya:
- Penyambungan. Pada intinya, sistem penyambungan dilakukan dengan cara menempelkan bagian tertentu tanaman yang sudah ditentukan pada bagian tertentu tanaman lainnya yang berfungsi sebagai induknya, untuk selanjutnya menjadi satu tanaman.
- Pencangkokan. Berupa pengusahaan sistem perakaran cabang tanaman dengan tidak memotong cabang dari induknya.
- Penyusunan. Metode pembiakan vegetatif melalui penyusunan dianggap lebih baik dibandingkan sistem okulasi dan cangkok, karena batang atas dan batang bawah tak harus memiliki umur sama.
Ada beberapa keuntungan yang didapatkan dari sistem pembiakan vegetatif diatas, diantaranya adalah:
- Menghasilkan tanaman dengan sifat menyerupai sifat induknya.
- Tanaman tidak terlalu tinggi, sehingga mempermudah tata laksana pemeliharaan dan pemanenan.
- Tanaman jadi cepat berbuah.
Tahapan penanaman
1) Persiapan lahan
Untuk persiapan lahan, pertama siapkan lubang tanaman yang berukuran 60 x 60 cm dengan jarak tiap-tiap lubang tanamnya 10 x 10 m, serta kedalaman 60 cm. Selanjutnya, isi lubang tanaman tersebut dengan tanah yang telah dicampur dengan kompos atau pupuk kandang. Perbandingan tanah dan kompos yang diisikan adalah 3 : 1.
2) Penanaman lengkeng
Penanaman bibit tanaman lengkeng yang asalnya dari pembiakan vegetatif sebenarnya sama seperti penanaman bibit lengkeng dari biji. Namun, lubang tanam harus dibuat lebih dalam supaya sistem perakarannya menjadi lebih luas dan tanaman tak mudah roboh.
Pemeliharaan
1) Pemupukan
Tahap pemupukan tanaman lengkeng bisa dilakukan sebanyak dua kali tiap satu tahunnya, yaitu di awal musim penghujan serta memasuki musim kemarau. Untuk pemupukannya sendiri dengan cara membenamkan pupuk pada tanah di sekeliling tanaman yang berjarak kira-kira sama lebar dengan lingkar luar bagian tajuk daun (dari batang utama).
2) Pemangkasan
Pemangkasan merupakan kegiatan pemotongan sebagian ranting dan cabang tanaman yang bertujuan sebagai berikut:
- Untuk memperbanyak ranting atau cabang.
- Untuk memperpendek tinggi pohon, sehingga mempermudah proses pemanenan.
- Untuk meremajakan tanaman.
- Agar tamanan lekas berbuah
- Sebagai langkah pengendalian atas hama serta penyakit.
Hama dan penyakit
Biasanya tanaman lengkeng cukup tahan dari berbagai serangan hama serta penyakit. Jenis-jenis hama serta penyakit yang sering menyerang tanaman lengkeng di antaranya adalah kutu daun, akar hitam, uret, busuk buah, dan bercak daun. Langkah pengendalian hama dan penyakit selain melalui pemangkasan, bisa juga dilakukan dengan cara membungkus atau membrongsong buah dengan menggunakan pestisida dan kreneng.
Berminat dengan Bibit Kelngkeng Silahkang Hubungi

087719072555 adib arwan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar